Penyebaran virus corona baru (Covid 19) yang terjadi dibelahan dunia dan khususnya di Indonesia sampai saat ini belum ada tanda-tanda tren penurunan. Berdasarkan laporan terpercaya yang selalu melakukan update perkembangan covid 2019 dunia, yaitu worldometers.info/coronavirus sampai sekarang tercatat covid 19 (coronavirus) telah menginfeksi penduduk dunia sebanyak 6.406.512 dengan total yang meninggal 378.201. Indonesia sendiri seperti yang dilaporkan oleh wordometer.info, jumlah kasus coronavirus sebanyak 27.549 dan 1663 dilaporkan meninggal dunia (2 Juni 2020). (Lihat Tabel dan Informasi disini).
Pemerintah terus mengupayakan agar penyebaran virus ini dapat dikendalikan, sehingga pemerintah provinsi/daerah yang memiliki potensi penyebarannya tinggi langsung mengambil sikap. Seperti provinsi Jawa Tengah melalui Surat Edaran Pemprov Jateng Nomor 965/932 Sekolah di liburkan (belajar dirumah) mulai tertanggal 14-31 Maret 2020. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Grobogan sebagai lembaga pendidikan formal yang berada di Jawa Tengah juga melakukan hal yang sama sebagai tindak lanjut Surat Edaran.
Untuk mengisi kegiatan Study at Home (belajar di rumah), MA Negeri 2 Grobogan menyiapkan beberapa strategi pembelajaran, yakni guru harus memberikan dan mengontrol tugas terstruktur kepada siswanya sesuai jam dan hari pada saat mengajar tatap muka (face to face). Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan pembelaran online (e-learning) dengan memanfaatkan software atau aplikasi yang memadai seperti : Google Classroom atau E-Learning MAN 2 Grobogan yang dikembangkan sendiri (E-learning MAN 2). Dengan melakukan kegiatan tersebut, harapannya peserta didik tetap terkontrol dalam belajar dan tidak mengurangi konten kurikulum yang harus diselesaikan dalam semester ini (2019/2020).
Bagi siswa MA Negeri 2 Grobogan yang mempunyai kendala dalam mengakses pembelajaran daring, tetap diberi kesempatan untuk mengikuti pembelajaran di sekolah (luring). Pembelajaran di sekolah tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah di instruksikan pemerintah. Sampai saat ini jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran daring/online mencapai 90%, dan 10% siswa mengikuti pembelajaran luring disekolah. Kendala yang dihadapi siswa yang tidak mengikuti pembelajaran daring, sebagian besar terkait masalah jaringan internet yang tidak bisa di akses di desanya, selain itu juga ketersediaan fasilitas HP/ gadget yang tidak kompatibel dengan aplikasi E-learning/ daring.
E-learning yang dibangun oleh MA Negeri 2 Grobogan, juga memperhitungkan aspek penghematan beban kuota internet, sehingga tidak memberatkan peserta didik. Beban kuota internet setiap 2 jam untuk mengkases pembelajaran E-learning MA Negeri 2 Grobogan hanya memerukan 215 Kb untuk laptop/komputer, dan jika menggunakaan HP android bisa lebih kecil lagi (Tim Kurikulum MAN 2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar Pertanyaan Untuk Postingan Ini